Apakah LGBT termasuk ganguan mental? dan solusi mengatasinya
Nah, menurut kalian LGBT itu merupakan gangguan mental atau bukan?
Seseorang bisa di katakan memiliki gangguan bila mereka mendapatkan masalah pada diri sendiri atau pun mendapatkan masalah dari orang lain. Dan transgender sendiri banyak juga yang mendapat penerimaan dari lingkungannya. Jadi bisa dikatakan bahwa transgender bukan merupakan gangguan mental.
Akan tetapi kesulitan yang sering kali dialami oleh seorang transgender adalah mencari orang yang dapat mereka jadikan tempat sharing, mencari dukungan sosial serta mencari lingkungan yang minim diskriminasi. Karena banyak hambatan yang dialami seseorang untuk melakukan trangender karena kurang dukungan dan penerimaan dari masyarakat.
Hal tersebut dapat membuat seorang transgender merasa cemas, gelisah, depresi hingga gangguan psikologis lainnya. Lalu apakah seorang homoseksual dan lesbiseksual merupakan gangguan mental? tentu saja jawabanya adalah "Tidak".
Seorang yang Gay lesbian atau lesbiseksual tidak tergolong mengalami gangguan mental. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan antara orientasi seksual dengan psikopatologi. Perilaku heteroseksual dan homoseksual merupakan aspek yang normal dari perilaku seksualitas manusia.
Meskipun banyak yang berpendapat bahwa LGBT merupakan gangguan mental, namun penelitian menunjukan bahwa orientasi ini normal dalam perilaku hidup manusia. Maka, tidak ada klasifikasi yang menunjukan bahwa homoseksualitas sebagai gangguan mental.
Nah apa yang bisa kamu lakukan apabila kamu adalah seorang LGBT?
Jika kamu merasa memiliki kecenderungan sebagai seorang LGBT, ada beberapa hal yang harus kamu ingat dan kamu lakukan. Tekanan dan stress yang kamu rasakan dari dalam diri bisa berkembang menjadi depresi. Depresi merupakan suatu kondisi yang berat karena depresi dapat menyebabkan kamu mungkin memiliki keinginan untuk bunuh diri bahkan mencoba untuk bunuh diri.
Remaja dengan depresi berisiko tinggi untuk melakukan percobaan bunuh diri bahkan melakukan bunuh diri seutuhnya. Ingatlah bahwa kamu tidak sendiri, bila kamu merasa memiliki kecenderungan LGBT penting bagi kamu untuk menyadari bahwa banyak orang di sekitarmu seperti kamu.
Mereka memiliki masalah, emosi, bahkan pertanyaan-pertanyaan seperti yang kamu miliki. Ada yang sudah keluar dan mengatakan kepada orang-orang terdekatnya bahwa ia adalah seorang LGBT dan ada juga yang masih menyembunyikan fakta bahwa ia adalah seorang yang LGBT.
Kamu bisa berbicara kepada orang yang mengerti kondisi kamu. Bila tidak yakin harus berbicara dengan siapa, kamu bisa mencari tenaga profesional seperti psikolog atau psikiater, mencari organisasi atau lembaga yang menangani LGBT dan kamu pun juga bisa berbiara dengan orang terdekat seperti kerabat atau orang-orang yang kamu rasa dapat mengerti keadaan mu.
Nah itu tadi seputar penjelasan apakah LGBT merupakan gangguan mental atau tidak? dan tips-tips solusi mengatasi apa yang bisa kamu lakukan apabila kamu adalah seorang LBGT. Semoga bermanfaat.
Seseorang bisa di katakan memiliki gangguan bila mereka mendapatkan masalah pada diri sendiri atau pun mendapatkan masalah dari orang lain. Dan transgender sendiri banyak juga yang mendapat penerimaan dari lingkungannya. Jadi bisa dikatakan bahwa transgender bukan merupakan gangguan mental.
Akan tetapi kesulitan yang sering kali dialami oleh seorang transgender adalah mencari orang yang dapat mereka jadikan tempat sharing, mencari dukungan sosial serta mencari lingkungan yang minim diskriminasi. Karena banyak hambatan yang dialami seseorang untuk melakukan trangender karena kurang dukungan dan penerimaan dari masyarakat.
Hal tersebut dapat membuat seorang transgender merasa cemas, gelisah, depresi hingga gangguan psikologis lainnya. Lalu apakah seorang homoseksual dan lesbiseksual merupakan gangguan mental? tentu saja jawabanya adalah "Tidak".
Seorang yang Gay lesbian atau lesbiseksual tidak tergolong mengalami gangguan mental. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan antara orientasi seksual dengan psikopatologi. Perilaku heteroseksual dan homoseksual merupakan aspek yang normal dari perilaku seksualitas manusia.
Meskipun banyak yang berpendapat bahwa LGBT merupakan gangguan mental, namun penelitian menunjukan bahwa orientasi ini normal dalam perilaku hidup manusia. Maka, tidak ada klasifikasi yang menunjukan bahwa homoseksualitas sebagai gangguan mental.
Nah apa yang bisa kamu lakukan apabila kamu adalah seorang LGBT?
Jika kamu merasa memiliki kecenderungan sebagai seorang LGBT, ada beberapa hal yang harus kamu ingat dan kamu lakukan. Tekanan dan stress yang kamu rasakan dari dalam diri bisa berkembang menjadi depresi. Depresi merupakan suatu kondisi yang berat karena depresi dapat menyebabkan kamu mungkin memiliki keinginan untuk bunuh diri bahkan mencoba untuk bunuh diri.
Remaja dengan depresi berisiko tinggi untuk melakukan percobaan bunuh diri bahkan melakukan bunuh diri seutuhnya. Ingatlah bahwa kamu tidak sendiri, bila kamu merasa memiliki kecenderungan LGBT penting bagi kamu untuk menyadari bahwa banyak orang di sekitarmu seperti kamu.
Mereka memiliki masalah, emosi, bahkan pertanyaan-pertanyaan seperti yang kamu miliki. Ada yang sudah keluar dan mengatakan kepada orang-orang terdekatnya bahwa ia adalah seorang LGBT dan ada juga yang masih menyembunyikan fakta bahwa ia adalah seorang yang LGBT.
Kamu bisa berbicara kepada orang yang mengerti kondisi kamu. Bila tidak yakin harus berbicara dengan siapa, kamu bisa mencari tenaga profesional seperti psikolog atau psikiater, mencari organisasi atau lembaga yang menangani LGBT dan kamu pun juga bisa berbiara dengan orang terdekat seperti kerabat atau orang-orang yang kamu rasa dapat mengerti keadaan mu.
Nah itu tadi seputar penjelasan apakah LGBT merupakan gangguan mental atau tidak? dan tips-tips solusi mengatasi apa yang bisa kamu lakukan apabila kamu adalah seorang LBGT. Semoga bermanfaat.
0 Response to "Apakah LGBT termasuk ganguan mental? dan solusi mengatasinya"
Posting Komentar